sejujurnya aja, saya sempet kelupa-an sama password blog yang satu ini, tapi karena hasrat memberikan review kepada buku nya mbak Dewi Lestari yang super ciamik ini, saya pun akhirnya nyoba- in satu- satu possibility password saya... dan berhasil!
Synopsis :
Diawali persahabatan Kugy, Keenan, Eko, dan Noni yang sama- sama berkuliah di bandung.
Kugy yang ceria, eksentrik, dan meyakini diri nya kalau agen neptunus yang diutus ke bumi, menyadari kalau dirinya jatuh cinta pada Keenan yang bermimpi jadi pelukis tapi terhalang oleh keinginan ayahnya. hal ini menyebabkan persahabatan diantara ke-4 nya merenggang, pertengkaran kugy dengan noni, kugy yang menyibukkan diri, keenan yang menghilang, mengambil tempat beberapa tahun dalam kisah sampai akhirnya kugy bertemu Remy dan Keenan bertemu Luhde. semua seolah sempurna, sampai suatu saat Kugy kembali bertemu dengan Keenan, dan perasaan yang mereka pikir telah hilang kembali muncul dan menempatkan mereka pada pilihan menyakiti pasangan mereka masing- masing.
Review:
pada awalnya, saya antusias bin ngebet baca buku ini gara- gara penulis nya ngga lain dan ngga bukan adalah Dewi 'Dee' Lestari, one of my favorite author yang berhasil menyihir saya jadi anak autis karena semua buku- buku dia, yang berhasil bikin saya lupa ngapa- ngapa in selain nyelese'in baca buku karya dia begitu saya membaca halaman pertama setiap buku- buku nya.
dari awal, saya tau bahwa Perahu Kertas akan kembali menyihir saya dengan rangkaian kalimat- kalimat pintar khas Dewi Lestari. tapi ternyata saya salah, Dewi Lestari tidak hanya menyihir saya, tapi mampu membuat saya ikut bertamasya dalam Perahu Kertas nya, dan justru bukan karena kalimat- kalimat pintar nya seperti pada buku KPBJ-nya terdahulu, tapi justru karena Perahu Kertas menyuguhkan simplisitas yang sangat ringan, menyenangkan, dan refreshing.
cerita nya sebenarnya sangat sederhana, bahkan bisa dibilang teen lit material banget, tapi Dewi Lestari mampu mengemas cerita ini dengan sangat sophisticated dengan untaian kalimat yang sangat sederhana tapi tidak murahan dan kacangan.
Sensasi yang ditimbulkan mungkin terdengar tidak wajar, saya seolah diajaknya bertamasya dari titik ekstrim emosi yang satu ke titik ekstrim emosi yang lain nya dalam waktu yang sangat singkat. awalnya saya pikir saya tidak akan menangis mengingat satu- satu nya buku yang berhasil membuat saya menangis adalah 5cm-Donny Dhirgantoro (akan saya review lain waktu), tapi saya mulai berkaca- kaca ditengah perjalanan, dan nangis heboh saat membaca kalimat "aku ngga kepingin sepuluh... duapuluh tahun lagi dari sekarang, aku masih merasa sakit di sini tiap kali ingat kamu", sampai harus menutup buku sesaat karena takut buku nya basah terkena air mata.
saya seolah ikut patah hati di bagian itu, saya seolah ikut patah hati saat Kugy dan Keenan sama- sama mencba menyerah.
membaca perahu kertas benar- benar menimbulkan sensasi yang luar biasa,setiap kalimat nya membuat saya berpikir, membuat saya merasa, membuat saya merenung. setiap kalimatnya seolah menjadi wujud Kugy dan Keenan yang lagi berlelarian saat saya hendak menutup buku. setiap kalimatnya sukses membuat saya bisa tertawa di halaman ini, dan menangis sesenggukan di halaman lain. saya bisa merasakan kesenangan tokoh- tokoh nya pada satu halaman, dan langsung ikut merasa patah hati di halaman berikutnya. sebuah sensasi membaca yang sangat intense.
membaca buku ini seolah membuat saya terjun bebas ke dalam dunia mimpi saya, dan kembali mengorek- ngorek mencari kemana saja lari nya impian- impian saya, karena buku ini membuat saya ingin kembali bermimpi sekuat Kugy dan Keenan bermimpi, buku ini membuat saya ingin kembali bermimpi dan mencoba mewujudkannya seperti Kugy dan Keenan yang mewujudkan mimpi- mimpi mereka.
jadi Perahu Kertas bukan cuma layak dibaca, atau boleh dibaca, tapi sangat wajib di baca!
Selasa, 06 Oktober 2009
Perahu Kertas - Dewi 'Dee' Lestari
Diposting oleh -tukang main- di 23.17
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar